Berikut adalah daftar selebritis pintar tersebut. Mungkin di antara nama-nama ini akan membuat Anda terkejut.

1. Natalie Portman
http://crookedrainvan.files.wordpress.com/2009/02/natalie-portman-rodarte-dress-oscars-2009-1.jpg
Artis Star Wars ini lulus SMA dengan nilai sempurna dan berhasil meraih gelar sarjana psikologi dari Universitas Harvard. Peraih nominasi Oscar ini fasih berbahasa Jepang dan Prancis.

2. Kate Beckinsale
http://cm1.theinsider.com/thumbnail/400/300/cm1.theinsider.com/media/0/80/56/tn2_kate_beckinsale_1.jpg
Bintang Underworld ini mempelajari bahasa Perancis dan Rusia, bahkan Ilmu Sastra di Universitas Oxford. Kate juga pernah ikut kontes the W.H. Smith Young Writers’ dan menjadi pemenang dalam ajang lomba sastra tersebut. Istri sutradara Len Wiseman ini fasih berbahasa Jerman, Rusia, dan Prancis.

3. Quentin Tarantino
http://experimentalchimp.files.wordpress.com/2008/07/tarantino.jpg
Walau ia pernah menorehkan catatan hitam karena keluar dari sekolah, sutradara Kill Bill ini adalah anggota MENSA, komunitas orang-orang dengan IQ tinggi. Tarantino mempunyai IQ 160. http://taslaptop.jawarashop.com

4. Jodie Foster
http://projectqatlanta.com/images/uploads/jodie_foster.jpg
Artis ini lulus dengan gelar valedictorian (lulusan terbaik), dari Lycee Francais de Los Angeles dan mengambil studi bahasa Perancis. Peraih dua Oscar ini melanjutkan ke Universitas Yale, dan meraih sarjana sastra.

5. Sharon Stone
http://images.askmen.com/galleries/actress/sharon-stone/pictures/sharon-stone-picture-5.jpg
Jangan kaget dulu mendengar nama artis satu ini. Walau penampilannya sangat panas dalam film Basic Instinct, tapi Stone adalah salah satu anggota MENSA. IQ-nya 154. Ia pernah menempuh pendidikan di Universitas Edinboro di Pennsylvania pada usia 15 tahun.

6. Matt Damon
http://1.bp.blogspot.com/__UHh6H_NhVY/Sfx6k_p3ffI/AAAAAAAAFCw/JdW_eWoO34s/s400/matt_damon.jpg
Bintang The Bourne Identity ini lulus dengan nilai A sewaktu SMP dan SMA, dan belajar jurusan Bahasa Inggris di Universitas Harvard.

7. Alicia Keys
http://blogs.glam.com/glamblush/files/2007/12/alicia_keys.jpg
Tamat pada usia 16 tahun di SMP dan mendapat gelar valedictorian (lulusan terbaik), dan menerima beasiswa di Universitas Columbia untuk studi musik.

8. Steve Martin
http://whitagangsta.files.wordpress.com/2009/03/steve-martin-40971.jpg
Mungkin dia adalah aktor yang lucu, tapi dia tidak bodoh. Bintang Pink Panther ini mempelajari filsafat di California State University, dan dipertimbangkan menjadi staf pengajar di sana. Ia juga anggota MENSA, dengan IQ 142.

9. Shakira
http://www.celebrific.com/wp-content/uploads/2007/07/shakira-hottest-7-9-07.jpg
Dengan IQ 140, penyanyi ini tidak sekadar memiliki wajah cantik dan tubuh seksi tapi juga cerdas.

10. Nicole Kidman
http://www.marieclaire.co.uk/imageBank/cache/n/Nicole-Kidman-HUB.jpg_e_78137be33a967c29f10c2b17980b3f17.jpg
Kendati tak lulus dari kampus, peraih Oscar dan mantan istri Tom Cruise ini mempunyai IQ 132.


 wartawan, loyalitas dan profesionalitas wartawan memang sangat diperlukan dalam tugasnya sebagai pemburu berita , sehingga didapatlah informasi yang akurat dan tepat,.tetapi nyatanya hal tersebut saja tidak cukup bagi seorang reporter, untuk menjadi seorang reporter yang baik perlu didukung pula dengan penampilan yang baik dalam hal ini ketika sang reporter melaporkan sebuah berita atau kejadian, hal ini diperlukan untuk menarik perhatian pendengar / pembaca berita sehingga berita atau informasi yang disampaikan diterima dengan baik oleh penikmat berita, namun apa jadinya jika aksi wartawan / reporter berita ketika sedang melaporkan berita ini justru mengundang gelak tawa karena ulah bodoh, kecerobohan dan tingkah konyol

 Wartawan Olahraga Kelly Nash, digambarkan di atas, berada di Astros-Red Sox ketika ia memutuskan untuk memamerkan lokasi dan kecantikannya dengan Instagram potret diri. salah seorang reporter FOX sports mengatakan ,seseorang berteriak "Heads up!" Beberapa kali saat dia mengambil gambar,wanita cantik itu lalu terhenyak ketika tiba tiba sebuah bola menghantam kepalanya


Selama gempa mematikan yang melanda Ya'an, daerah pedesaan di provinsi China barat daya Sichuan, seorang reporter televisi yang saat kejadian itu sedang melangsungkan acara pernikahan langsung meninggalkan pernikahannya untuk melaporkan bencana.

Chen Ying, seorang penyiar di sebuah stasiun televisi di zona gempa di Ya'an, menikah ketika gempa melanda kota itu. Media setempat mengatakan ia bergegas kembali ke pekerjaannya untuk melaporkan gempa di pernikahannya



 Mungkin foto ini membawa Anda satu atau dua detik untuk benar-benar menyadari apa yang terjadi di sini,. Apakah kita kekanak-kanakan sedikit dalam berpikir bahwa kata-kata kotor menjadikan sesuatu menjadi lucu ?coba liat tulisan acunt dibelakang kepala reporter.... hmmmm... A CUNT jika ditermahkan ke dalam bahasa kita berarti VAGINA






Sumber: http://www.istricantik.com/2013/05/10-aksi-lucu-wartawan-reporter-berita.html#ixzz2TMVABQ9l


1. 'Sang Pemimpi', merupakan film penutup akhir tahun yang terbaik. Dari segi cerita, film garapan Riri Riza itu lebih menarik ketimbang film pertamanya, 'Laskar Pelangi'. Film yang menampilkan Ariel sebagai artis pendukungnya tersebut menyuguhkan cerita yang lebih kompleks. Mulai dari hubungan antara ayah dan anak, problematika remaja pinggiran, hingga ketidakmerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.

2. 'Jamila dan Sang Presiden', hadir untuk 'menyentil' para penguasa republik ini. Masalah human trafficking dan woman abuse merupakan masalah sosial yang dihadapi Indonesia, disajikan lewat layar lebar produksi MVP Pictures dan Satu Merah Panggung itu. Film 'Jamila dan Sang Presiden' merupakan wujud kekritisan sang sutradara Ratna Sarumpaet menanggapi masalah yang ada di negara ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizVO6p_YD2bLo3T6XHBfe8qJOlI2vrf1g82qjOqacxWm2zg8MGvDYj7_rpU67lI5VI7yh-dnyk4RA5yL-nU4vvIf0cL26ZL4FDibihQc4yH4POkU0wnLBfvEFxFxtqOk8p6TARl588X2RE/s400/jamila+.jpg

3. 'Merantau', hadir ketika industri film Indonesia tengah banjir film horor dan drama. Film bergenre aksi itu menampilkan atlit pencak silat, Iko Uwais, sebagai bintang utamanya. Tak hanya di Indonesia, 'Merantau' juga mendapat sambutan positif di luar negeri. Buktinya, film tersebut menjadi film penutup di Puchon International Fantastic Film Festival yang digelar di Korea Selatan pada 16 hingga 26 Juli lalu.
http://www.xtupload.com/new/graphic/images/2009/August/15/F7E3_4A878684.jpg

4. 'Garuda di Dadaku', mengangkat tema yang jarang diangkat oleh sineas Indonesia, yaitu tema nasioalisme dan sepakbola. Di ajang Festival Film Indonesia 2009, film itu mendapat penghargaan spesial. Sang bintang utama, Emir Mahira, juga dinominasikan di kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik.
http://mbintanghp.files.wordpress.com/2009/06/movie-garuda-di-dadaku.jpg

5. 'Ruma Maida', bisa dinilai salah satu film yang paling serius penggarapannya. Lewat film tersebut, sang sutradara, Teddy Soeriaatmadja ingin mengajak para penontonnya untuk sedikit memaknai perjuangan. Ia pun menampilkan dua sisi perjuangan perjuangan. Maida berjuang untuk mencerdaskan anak jalanan di masa kini, dan dua sejoli yang memperjuangkan nilai-nilai bangsa di zaman penjajahan.
http://hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2009/11/rumah-maida.jpg


Semua sutradara atau produser pasti berharap film yang mereka buat bisa mendatangkan keuntungan dalam bentuk dolar maupun pujian dari para kritikus film yang kadang kelewat cerewet. Berbagai usaha mereka lakukan untuk membuat film yang mereka produksi menjadi film yang masuk kategori bagus tanpa menghilangkan nilai komersialnya. Sayang kadang di tengah proses pembuatan ini ada sesuatu yang lupa mereka perhatikan sehingga saat diedarkan film ini gagal meraih hati para pengamat film.
Bisa jadi mereka sudah memperhatikan semua aspek dengan baik namun yang jadi masalah adalah visi mereka ternyata tak sejalan dengan para kritikus. Lagi-lagi hasilnya menjadi bahan cercaan para pengamat. Terlepas dari disengaja atau tidak, memang tidak semua film bisa menjadi film yang bagus tanpa harus kehilangan nilai komersial.
Menilai film sendiri memang bukan pekerjaan yang mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Film yang sukses mengumpulkan dolar bukan jaminan bahwa film tersebut punya nilai tinggi sementara sebaliknya film yang tak laku juga bukan berarti film tersebut buruk. Setelah menimbang-nimbang akhirnya muncul sepuluh judul film yang kami anggap layak mendapat gelar film terburuk tahun 2009 ini, tentunya film-film tersebut yang sudah masuk ke jaringan gedung bioskop di tanah air.
1. STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LIFilm laga dengan latar belakang martial arts memang biasanya mengandalkan soal special effect dan koreografi tarung sebagai pilar utamanya. Mungkin dengan pertimbangan ingin mengubah stigma itu pula Andrzej Bartkowiak, sang sutradara, tak terlalu memperhatikan titik krusial ini. Akibatnya, usaha memperbaiki usaha awal mengadaptasi game Street Fighter ke layar lebar ini jadi sia-sia. Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak sementara ide cerita pun sudah basi. Ditambah lagi akting yang pas-pasan dan naskah yang kurang menggigit, lengkap sudah penderitaan film ini. Mau tak mau STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI harus rela berada di jajaran film terburuk tahun ini.

2. OLD DOGS
Menyia-nyiakan potensi yang sudah ada di depan mata. Itulah kesan yang tertangkap setelah menyaksikan film karya Walt Becker ini. Bagaimana tidak. Ada dua nama yang bisa dijadikan jaminan film bagus bergabung dalam film ini tapi nyatanya fakta itu tak membuat film ini jadi sebuah tontonan yang menarik.
Naskah yang kurang kokoh dan sutradara yang tak mampu mengeksploitasi potensi dua aktor andal ini adalah penyebab tidak munculnya kekuatan yang dimiliki John Travolta dan Robin Williams. Akhirnya yang tersisa hanyalah joke-joke hambar dalam kerangka cerita yang kurang menggigit pula. Bayangkan betapa sia-sianya John dan Robin bermain dalam film ini.

3. WHITEOUTMengangkat kisah dari sumber yang sudah 'besar' memang kadang beresiko tinggi buat sang sutradara. Kalau gagal menyamai reputasi sumber aslinya maka caci-maki para penggemar sumber asli plus para kritikus jelas tak akan bisa dibendung lagi. Kenyataan pahit itulah yang dihadapi oleh Dominic Sena saat mengadaptasi komik berjudul Whiteout ke layar lebar. Entah kenapa, malah film yang juga diberi judul WHITEOUT ini jadi terlihat seperti mengekor film INSOMNIA dan parahnya lagi Kate Beckinsale tak mampu menghidupkan karakter Carrie Stetko seperti yang dilakukan Al Pacino saat bermain dalam INSOMNIA. Akhirnya, WHITEOUT jadi tak lebih dari sekedar film thriller biasa.

4. BRIDE WARSDua aktris berpotensi beradu akting dalam satu film yang tak didukung naskah yang memadai jadinya adalah BRIDE WARS ini. Film ini sebenarnya tak menawarkan banyak. Alur cerita cenderung polos dan tak memiliki 'denyut' yang cukup kuat. Artinya, yang terjadi selama 89 menit itu hanyalah 'perpanjangan' dari konflik yang pada titik tertentu terasa agak dipaksakan. Ini diperparah dengan tidak adanya latar belakang yang cukup kuat untuk mendukung karakter masing-masing tokoh sehingga di akhir cerita, film ini seolah berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang cukup kuat. Alhasil, Gary Winick, sang sutradara, tak mampu menyelamatkan film ini dari jajaran film dengan nilai terendah di tahun 2009 ini.

5. SORORITY ROWBerapa banyak film thriller yang dibuat berdasarkan ide yang dibawa oleh film berjudul SORORITY ROW ini? Jawabnya mungkin sudah terlalu banyak. Tapi nyatanya itu tak menghalangi produser dan sutradara menawarkan konsep serupa. Masalahnya, sampai saat ini masih ada peluang untuk mengeruk keuntungan dari konsep ini. Pasar masih suka ditakut-takuti dengan cara klasik meski pada dasarnya mereka sudah tahu persis apa yang bakal terjadi.
Akhirnya dengan cerita yang sangat simple dan generik, yang tersisa hanyalah masalah mengulur waktu sampai memenuhi kuota untuk disebut sebagai film full feature. Tak heran jika film ini banyak mendapat kritikan dari pengamat film. Nyatanya, film dengan biaya produksi US$12,5 juta ini masih mampu mengembalikan modal awal pembuatan.

6. THE UGLY TRUTHKonsep cerita yang sama sekali tidak menyimpang dari pakem film drama komedi bisa jadi adalah kunci kegagalan film ini meraih simpati para kritikus. Nyatanya memang tak ada yang baru dari film ini. Dari awal pun penonton sudah bisa memperkirakan bagaimana akhir dari film ini. Artinya, satu-satunya yang bisa dijadikan tumpuan agar penonton tak beranjak dari tempat duduk hanyalah alur cerita yang menarik dan kemampuan akting sang aktor dan aktris. Dalam kasus THE UGLY TRUTH ini yang paling banyak berperan justru adalah kemampuan akting karena alur cerita sebenarnya sudah tak mampu berbuat banyak. Itu pun masih belum mampu mengangkat pamor film ini agar lepas dari jajaran film dengan nilai terendah tahun ini.

7. I LOVE YOU, BETH COOPERFakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata ternyata bukanlah jaminan bahwa hasil yang disajikan akan menarik. Nyatanya I LOVE YOU, BETH COOPER yang konon didasarkan pada pengalaman pribadi Larry Doyle, sang penulis naskah, malah sama sekali tak terasa 'hidup'.
Dengan naskah yang setipis itu, jelas tak banyak yang bisa dilakukan oleh para pemeran dalam film ini. Paul Rust tak mampu membuat karakter nerd yang ia perankan jadi berbeda dari para nerd sebelumnya. Untungnya Hayden Panettiere mampu sedikit menghidupkan suasana yang mulai terasa membosankan ini. Itu pun tak terlalu mampu membawa film ini jadi benar-benar sebuah hiburan yang fresh.

8. THE PINK PANTHER 2Ada dua hal yang patut disayangkan dari film ini. Yang pertama adalah casting bagus yang tak diimbangi dengan naskah dan penyutradaraan yang sama bagusnya. Akibatnya para aktor dan aktris pendukung yang sebenarnya dapat 'berbuat lebih' seolah jadi karakter dangkal yang hanya muncul bergantian dari awal hingga akhir film.
Masalah kedua adalah gagalnya sang sutradara dam penulis naskah untuk menuangkan ide lama, The Pink Panther, menjadi sebuah tontonan yang berkualitas. Akhirnya, film ini hanya menjadi sekedar rangkaian humor fisik macam THE THREE STOOGES atau Warkop DKI yang dengan segera terlupakan ketika film berakhir.

9. DRAGONBALL EVOLUTIONSekali lagi, adaptasi dari bentuk lain yang sudah lebih dulu populer tidak selalu menguntungkan. Bila bisa mengalihkan 'jiwa' dari kisah yang diadaptasi ke bentuk lain maka popularitas versi aslinya akan mendongkrak pamor film yang mengadaptasi. Sebaliknya jika gagal menangkap 'roh' tadi maka caci-maki para fans setia jelas tak terhindarkan. Dalam kasus DRAGONBALL EVOLUTION ini yang jadi masalah adalah banyaknya 'penyesuaian' yang harus dilakukan sang sutradara yang akhirnya malah membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga, film ini juga tak memberikan sesuatu yang 'jelas'.

10. TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLENMurni suguhan visual. Hanya itu yang akan Anda dapat saat menyaksikan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN. Alur cerita kurang menggigit dan naskah yang kurang tergarap dengan baik adalah masalah yang dihadapi film ini. Akhirnya yang tersisa dari film berdurasi sekitar 150 menit ini hanyalah CGI yang memang disajikan dengan baik.Soal efektif atau tidak yang pasti pesta CGI adalah tujuan utama Michael Bay membuat film ini. Ditambah lagi akting yang tak memadai dari Megan Fox maka mau tak mau Michael Bay harus merelakan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN masuk ke daftar film terburuk tahun ini.


Kepergian Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur tidak hanya menyisakan tangis di Indonesia saja. Meninggalnya Gus Dur ternyata juga menyisakan duka mendalam bagi kaum Mormon di Amerika Serikat.
non muslim kehilangan gus dur
Hal Jensen, pemimpin jemaat Gereja Mormon di Salt Lake City, AS, menilai sosok Gus Dur sebagai orang yang mampu menjembatani dialog antara iman. Seperti dikutip dari harian Deseret News terbitan Utah, kemarin, Hal Jensen mengaku bertemu Gus Dur untuk pertama kalinya di Jakarta, jauh sebelum mantan Ketua PBNU sebelum menjadi Presiden .
Menurut Jensen, sebagai seorang Mormon dirinya pernah menolak minum teh yang ditawarkan Gus Dur. Namun penolakan itu justru membuat Gus Dur penasaran. Gus Dur, sebut Jensen, ingin lebih tahu tentang kepercayaan kaum Mormon dan bagaimana gereja LDS bekerja melakukan layanan kemanusiaan.
Jensen menggambarkan percakapan sederhana di depan sebuah masjid di Jakarta itu ternyata berlanjut menjadi persahabatan, dan hubungan Gus Dur dengan kaum Mormon berkembang hingga ke para pimpinan gereja LDS terutama Presiden Boyd K Packer dari kelompok Kuorum 12. Persahabatan itu juga menjadi jembatan antara kepercayaan umat Islam dengan kaum Mormon hingga kelompok tersebut memiliki sebuah gereja yang lebih besar di Indonesia, terutama dalam hal layanan kemanusiaan.
sekte agama kehilangan gus dur
Pengikut Aliran Mormon di Amerika
Karenanya saat menjadi Presiden menggantikan BJ Habibie, Gus Dur mulai meingintensifkan hubungan dengan kaum Mormon. “Wahid seperti membuat perubahan luar biasa dalam kemampuan kami untuk memiliki hubungan persahabatan sebagai gereja Kristen di Indonesia,” ujar Jensen saat ditemui di rumah peristirahatan musim dingin di Deer Valley, Slat Lake City, sesaat setelah meninggalnya Gus Dur.
Jensen menambahkan, Gus Dur juga cinta ajaran Mormon. “Bahkan dia (Gus Dur) siap dan bersedia membela gereja. Dia tak pernah ragu-ragu,” tandas Jensen. Sampai-sampai, Jensen maupun Gus Dur saling panggil dengan sebutan ‘brother’. Seperti diketahui, Gus Dur meninggal dunia Kamis (31/12) petang kemarin atau Rabu (30/12) waktu AS. Salah satu cucu pendiri NU itu meninggal karena kondisi kesehetanya memburuk akibat komplikasi diabetes dan gagal ginjal